1. Home
  2. /
  3. Info SEVIMA
  4. /
  5. Yayasan Puri Kauhan Ubud Luncurkan Lomba Sastra Bali,...
Info Jurusan | Info SEVIMA

Yayasan Puri Kauhan Ubud Luncurkan Lomba Sastra Bali, Berhadiah Puluhan Juta Rupiah

143   |   Posted by Seprila Mayang   |   04 June 2021

JUMAT (28/05) – Pandemi atau Gering Agung tidak boleh menghentikan kreativitas kita dalam bersastra. Justru di masa pandemi, kita akan memiliki momen untuk “mulat sarira”, melihat kembali apa yang tengah terjadi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. AAGN Ari Dwipayana selaku Pendiri Yayasan Puri Kauhan Ubud sekaligus Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, saat meluncurkan Lomba Sastra Bali. Bertajuk “SASTRA SARASWATI SEWANA, PAMARISUDDHA GERING AGUNG,” lomba ini diluncurkan secara virtual pada Jum’at (28/05) pagi melalui tayangan langsung di media sosial @purikauhanubud.

Peluncuran dihadiri oleh beragam tokoh masyarakat. Diantaranya Menteri Sekretariat Negara Prof. Pratikno, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan, Rektor UHN IGB Sugriwa Prof IGN Sudiana, dan pejabat eselon lainnya.

“Harapannya melalui lomba ini, kita mendorong akademisi dan penggiat sastra Bali untuk kembali berkarya,” ungkap Ari bersama Komunitas SEVIMA, Jum’at (28/05).

Baca juga: Di Seminar MICE PNJ, Prof. Wardiman Ajak Masyarakat Melek Teknologi

Seputar Lomba Sastra Bali

Ari mengatakan bahwa pandemi atau gering agung tidak boleh menghentikan kreativitas masyarakat dalam bersastra. Justru di masa pandemi, kata dia, masyarakat luas akan memiliki momen untuk “mulat sarira” melihat kembali apa yang tengah terjadi.

“Justru di masa pandemi ini, kita akan memiliki momen untuk mulat sarira. Melihat kembali apa yang tengah terjadi,” kata Ari.

Oleh karena itu, kegiatan ini bertajuk Sastra Saraswati Sewana, Pamarisuddha Gering Agung. Kreasi karya sastra yang dilombakan, antara lain sastra Bali klasik berupa geguritan, kidung, kakawin, dan satua.

“Selain sastra Bali klasik, juga dilombakan sastra modern yakni cerpen dan puisi berbahasa Bali,” sebutnya.

Semua karya sastra yang dilombakan harus karya otentik dengan mengambil tema Gering Agung atau Pandemi Covid-19. Nantinya, Ajang kreasi ini bukan semata-mata perlombaan, tetapi akan didahului dengan serangkaian workshop (sastra Bali klasik dan sastra Bali modern) bagi peserta dengan pengajar yang kompeten, diantaranya Dewa Windhu Sancaya, Gunayasa, Mas Ruscitadewi dan sebagainya.

Pengiriman karya dilakukan pada 14 Juni-1 Agustus 2021, dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada 28 Agustus 2021. Dewan Juri akan memilih 30 karya terbaik, dalam 6 kategori untuk mendapatkan hadiah dana apresiasi dan piagam penghargaan. Masing-masing bisa mendapatkan hadiah hingga 5 Juta Rupiah.

“Para peserta yang berminat agar segera mendaftar melalui Website purikauhanubud.org,” lanjut Ari.

Baca juga : Peringati Kebangkitan Nasional, SEVIMA Luncurkan Beasiswa SEMESTA 2021

Apresiasi Para Tokoh

Menteri Sekretariat Negara Prof. Pratikno mengapresiasi perlombaan ini sebagai sarana untuk memperkaya kesusasteraan Bali. Seiring dengan diselenggarakannya perlombaan di masa Pandemi, hal ini membuktikan bahwa bencana tidak menghambat produktivitas masyarakat Bali dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan.

“Apaagi pesan-pesan sastra menyampaikan kemuliaan, pesan-pesan indah tentang seni dan budaya, serta menghaluskan jiwa dan membangun keluhuran budi. Sehingga (lomba sastra Bali) ini akan bermakna untuk kemajuan bangsa kita,” ungkap Pratikno.

Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan bahwa semangat lomba ini sangat menarik karena tidak hanya menyuguhkan kompetisi. “Tapi juga menghadirkan workshop serta pengajar yang kompeten, sehingga dapat terus menginspirasi masyarakat untuk berkarya secara kreatif,” lanjut Sandiaga.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga merefleksikan pengalaman masa lalu kolektif masyarakat Bali yang ketika kecil akrab dengan dongeng dan satwa. Pesan moral dari dongeng tersebut umumnya menjadi pendidikan karakter ketika anak-anak tumbuh dewasa. “Sehingga saya mengapresiasi perlombaan ini sekaligus berharap bahwa Sastra Bali dapat terus tumbuh dan menjadi pelajaran inspirasi bagi anak-anak kita,” sambung Bintang.

Rektor UHN IGB Sugriwa Prof IGN Sudiana juga menyatakan bahwa sastra di Bali menjadi landasan agama dan budaya di Bali. “Oleh karena itu sangat tepat, lomba sastra digelar sebagai salah satu cara melestarikan sastra kita, agar generasi muda Bali tidak kehilangan jejak dan identitas dirinya,” imbuh Prof Sugriwa.

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan menyatakan bahwa Pandemi COVID-19 tak boleh menghilangkan upaya mengembangkan sastra. “Mari kita bersama mewujudkan Sastra Bali sebagai Pemarisudha (upaya mengakhiri) COVID-19, sekaligus komitmen mewujudkan Bali Bangkit,” pungkas Irjen Putu Jayan.

Tags tidak ada

Komentar Anda