Galeri Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Aws
Intip foto-foto keren—dari gedung kampus hingga kegiatan mahasiswa.
Tentang Kampus
Yuk, kenalan dan temukan info yang perlu kamu tahu tentang kampus impianmu!
Bermula pada kuartal akhir 1963 – dua orang yang memiliki kepedulian terhadap kehidupan pers dan pekerja pers di Jawa Timur, di tengah perkembangan dan situasi politik yang terjadi di era Orde Lama (Orla). Kendati bukan pertemuan yang sifatnya ‘resmi’, namun kelak pertemuan tersebut mampu menjadi sosok ibu atau almamater bagi lahirnya lembaga pendidikan, khususnya pendidikan kewartawanan. Saat itu A. Azis, yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Surabaya (Jawa Timur), mengungkapkan pentingnya kontribusi wartawan yang memiliki etika, memiliki pengetahuan dan profesional. Buah pikiran tersebut mendapat dukungan R. Moeljadi Notowardojo. Sesuai situasi dan kondisi politik yang berkembangan saat itu, A. Aziz dan Moeljadi Notowardojo, sepakat untuk mengikutsertakan para pemimpin instansi pemerintahan yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan kewartawanan dan pers saat itu. Perbagai persiapan dilakukan, termasuk menunjuk Singgih (wartawan harian Indonesian Daily News) untuk pelaksanaan teknisnya, dengan dibantu Ketua seksi pendidikan PWI, Amak Syarifuddin (wakil pemimpin redaksi majalah Skets Masa). Setelah semua unsur berkumpul, maka disetujui untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi berjenjang “akademi” dan sepakat diberi nama “Akademi Wartawan Surabaya (AWS)”. Beberapa tenaga pengajar AWS berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang saat itu merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang memiliki fakultas Sosial-Politik dengan jurusan Publisistik. Momen 9 Februari 1964 : Ulang Tahun ke 19 PWI Bertempat di balai Wartawan Surabaya, dalam ulang tahun PWI ke-19, A. Aziz menyampaikan kepada para undangan tentang rencana mendirikan lembaga pendidikan wartawan. Diharapkan semua penerbitan bisa berpartisipasi dan memberi dukungan dari instansi pemerintah serta masyarakat. Demikian pula sambutan kepala Japen Provinsi Jawa Timur yang menekankan pentingnya keberadaan lembaga tersebut, yakni demi terwujudnya keberadaan wartawan di Jawa Timur pada khususnya, dan di Indonesia bagian Timur pada umumnya.
Kontak Kampus
Program Studi
Temukan beragam program studi yang tersedia di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Aws.
Bisnis Digital
Lihat Detail
Jurusan Bisnis Digital adalah program studi yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan peluang bisnis di era digital. Dalam kurikulumnya, jurusan ini menggabungkan konsep bisnis tradisional dengan teknologi informasi, e-commerce, pemasaran digital, analitik data, dan inovasi teknologi terkini. Mahasiswa akan belajar tentang model bisnis digital, teknik pemasaran online, pengembangan platform e-commerce, dan manajemen sumber daya informasi dalam konteks bisnis modern. Selama studi, mahasiswa akan terlibat dalam proyek-proyek praktis yang menekankan pengembangan keterampilan teknis dan analitis. Mereka akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan perusahaan dan organisasi untuk menyelesaikan proyek-proyek bisnis digital yang nyata dan relevan dengan industri. Nantinya, lulusan jurusan ini memiliki berbagai peluang karir di berbagai sektor, termasuk teknologi, e-commerce, pemasaran, konsultasi, dan pengembangan bisnis. Mereka dapat bekerja sebagai manajer e-commerce, analis data, spesialis pemasaran digital, pengembang aplikasi, atau konsultan bisnis digital.
Ilmu Komunikasi
Lihat Detail
Jurusan Ilmu Komunikasi adalah program studi yang mempelajari prinsip-prinsip dasar, teori, dan praktik komunikasi dalam berbagai konteks dan media. Fokus utama program ini adalah memahami bagaimana pesan dikonstruksi, disampaikan, dan diterima dalam masyarakat modern yang semakin terhubung dan kompleks. Mahasiswa Ilmu Komunikasi belajar untuk menjadi pemaham dan praktisi komunikasi yang efektif di berbagai situasi. Kurikulum pada jurusan ini mencakup berbagai mata pelajaran, seperti teori komunikasi, riset komunikasi, psikologi komunikasi, komunikasi massa, dan komunikasi antarpribadi. Mahasiswa akan mempelajari unsur-unsur desain grafis, produksi multimedia, serta teknologi informasi terkini yang mendukung praktik komunikasi. Mahasiswa juga akan terlibat dalam proyek-proyek yang menekankan pengembangan keterampilan komunikasi mereka, baik lisan, tertulis, maupun visual. Ini termasuk pembuatan presentasi, penulisan artikel, produksi konten media, serta berpartisipasi dalam diskusi dan debat. Selain itu peran budaya dan etika komunikasi juga diajarkan untuk menghadapi tantangan berkomunikasi di era globalisasi. Oleh karena itu, lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi dapat mengejar berbagai karir, seperti jurnalis, redaktur, manajer media sosial, spesialis pemasaran, atau profesional hubungan masyarakat. Mereka dapat bekerja di berbagai industri, termasuk media, periklanan, teknologi informasi, atau sektor publik dan nirlaba.
Yuk ikuti Tes Potensi di Maukuliah.id
Yuk, ikuti tesnya!