Seminar Nasional FEB UKI, BEI : Belajar Berinvesta...

17 November 2025 • Oleh Universitas Kristen Indonesia

Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Market Outlook 2025: How Does Global Economic Growth Affect Investment” pada Selasa 27 Mei 2025 di Ruang Seminar UKI Jakarta.


“Terimakasih kepada Kelompok Studi Pasar Modal – Galeri Investasi (KSPM GI) FEB UKI yang menjadi penyelenggara dari seminar ini. FEB UKI memiliki Galeri Investasi untuk memberikan pemahaman dan pengalaman bagi mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal,” ujar Dekan FEB UKI, Ktut Silvanita, membuka jalannya kegiatan.


Seminar menghadirkan narasumber Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina dan Business Development Advisor, Indonesia Stock Exchange, Poltak Hotradero


“Setiap negara umumnya memiliki pasar modal untuk memfasilitasi para investor di negara tersebut untuk mencari berbagai produk investasi. Di Indonesia sendiri, kegiatan pasar modal difasilitasi atau dikelola oleh Indonesia Stock Exchange atau Bursa Efek Indonesia (BEI). Para pemegang saham BEI atau pemilik BEI adalah para penjual berbagai produk investasi yang biasa dikenal dengan perusahaan efek atau perusahaan sekuritas,” tutur Poltak.


“Pasar modal merupakan tempat pertemuan pihak yang kelebihan capital dan kekurangan capital, lalu melakukan transaksi dengan harga cocok. Bursa Efek Indonesia merupakan bagian dari pasar modal. Investor terbesar Indonesia adalah masing-masing diri kita. Pasar modal adalah milik masyarakat luas,” jelasnya.


Menurut Poltak, Bursa Efek Indonesia mengedepankan keterbukaan laporan keuangan dari setiap perusahaan yang bertransaksi di pasar modal. 


“Maka sebagai mahasiswa belajarlah membaca laporan keuangan agar bisa berinvestasi untuk meningkatkan perekonomian global,” pesan Poltak kepada mahasiswa yang antusias mengikuti seminar.


Z


“Di tengah ketidakpastian global yang sangat menantang, ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 tetap tumbuh resilien 4,87% (yoy). Pada April 2025, Inflasi sebesar 1,95 %. Hal ini menunjukan tingkat inflasi yang terkendali, maka investasi akan meningkat. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan investasi yang positif,” tambahnya.


Poltak lebih jauh mengutarakan untuk mendukung pengembangan dan percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, perlu didukung oleh penguatan fiskal yang holistik guna mencapai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat dan berkelanjutan.


Kebijakan Global Berpengaruh pada Investasi Sekuritas

Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, menjelaskan dampak kebijakan tarif Trump yang mengakibatkan investor masih melakukan ‘wait and see’ dalam berinvestasi.


“Perang dagang tidak akan menguntungkan siapapun. Kenaikan tarif impor sebesar 10% yang diumumkan oleh AS akan berdampak pada berbagai sektor ekonomi dan masyarakat. Industri tekstil, alas kaki, furniture, karet, hingga perikanan selama ini mengandalkan pasar AS sebagai salah satu tujuan utama ekspor,” jelasnya.


Menurut Martha, target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 % sulit tercapai karena kondisi konsumsi domestik yang cenderung melambat dan pemerintah melakukan efisiensi anggaran. “Dampak kebijakan tarif Trump yang paling bakal segera terasa adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS,” jelasnya.


Mirrae Asset Academy, hadir menyediakan kelas pasar modal yang komprehensif yang disediakan secara online dan offline yang tersertifikasi setelah mendapat edukasi. Melalui Mirrae Asset Sekuritas, FEB UKI berkolaborasi dengan praktisi bidang investasi sekuritas.


Seminar nasional dihadiri oleh dosen FEB UKI dan 165 mahasiswa dari berbagai fakultas di UKI. Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta seminar nasional.


sumber : mediaindonesia.com

Artikel Lainya

Baca tips dan berita seputar perkuliahan untuk mendukung persiapan kuliahmu

article
Mahasiswa UKI Ikuti...
17 Nov 2025
Jakarta – Dua mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) terpilih untuk mengikuti The Association of Christian Universities and Colleges in Asia (ACUCA) Student Camp 2025 yang akan diselenggarakan di Doshisha University, Jepang, pada 18–22 Agustus 2025.Mereka adalah Alexander Matthew dari Fakultas Hukum dan Rian Sitepu dari Program Studi Hubungan Internasional, FISIPOL UKI. Keduanya berhasil lolos melalui proses seleksi yang diadakan oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) UKI.Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Ied Veda Rimrosa Sitepu, menyampaikan apresiasinya dalam acara Onboarding Ceremony for UKI Awardees ACUCA Student Camp 2025 yang berlangsung pada 13 Agustus di Ruang Sidang Rektor UKI Jakarta.“Kami berharap para mahasiswa UKI dapat memperoleh pengalaman akademik dan non-akademik di tingkat internasional. Sepulangnya dari Jepang, kami ingin mereka menjadi inspirasi positif bagi mahasiswa lainnya,” ujar Dr. Ied.Kegiatan ACUCA Student Camp merupakan acara dua tahunan yang mengajak mahasiswa untuk merenungkan misi kekristenan dan mengeksplorasi relevansinya di kehidupan kampus. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Christianity and AI: Faith, Environment, and Human Well-Being.”Menurut Kepala UPT KUI UKI, Benedicta Stella Fortunae, M.Hum., peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan seperti diskusi kelompok mengenai iman Kristiani dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), presentasi, serta pertukaran budaya antarnegara.Salah satu peserta, Alexander Matthew, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan.“Saya berharap dapat memperoleh wawasan baru, pengalaman pertukaran budaya, serta membangun jejaring pertemanan internasional. Kami juga ingin membawa dan mengenalkan nilai-nilai UKI dalam kegiatan ini,” ujar Alexander.Kepala Biro Humas UKI, Heribertus Adol Bastian P. Abul, S.Sos., yang juga merupakan alumni ACUCA pertama di UKI, turut memberikan pesan kepada para peserta.“Jagalah sikap rendah hati sebagai bagian dari nilai-nilai UKI. Jalinlah relasi dengan mahasiswa dari negara lain, karena dari sana akan terbuka banyak peluang,” ujarnya.“Jangan lupa untuk bertukar identitas dan kontak serta pelajari kebudayaan negara lain,” tambahnya.Acara onboarding ini juga dihadiri oleh para orang tua mahasiswa terpilih serta jajaran pimpinan dari Fakultas Hukum dan FISIPOL UKI.
Baca Selengkapnya
article
Mahasiswa UKI Wujudk...
17 Nov 2025
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan tanam pohon kelor dan aksi cabut paku dari pepohonan di area kampus UKI, Cawang, Jakarta, Sabtu (14/06/2025).Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Mata Kuliah Kebangsaan, untuk kelompok dengan subtema pelestarian lingkungan hidup (ekologi). Sementara itu subtema lainnya, yakni: modernisasi agama, serta numerisasi dan literasi. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas, seperti Fakultas Hukum, Fakultas Vokasi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL).Menanam Harapan lewat KelorMenurut dosen pembimbing dari kelompok ekologi Rudy Sondang Sinaga, S.Pd., S.E., M.M, yang juga Ketua Program Studi Manajemen Pajak UKI, aksi tanam pohon dan cabut paku dari batang pohon menjadi bagian dari kontribusi mahasiswa terhadap isu global warming dan pencemaran udara.“Hari ini mahasiswa menanam pohon kelor dan mencabut paku dari pohon-pohon di sekitar kampus UKI. Ini bagian dari proyek kebangsaan bertema ekologi dalam rangka green economy. Tentunya memang mahasiswa harus dididik sejak dini agar peduli terhadap lingkungan,” jelas Rudy.Pemilihan pohon kelor juga bukan tanpa alasan. Selain memiliki nilai ekologis, kelor juga kaya manfaat kesehatan dan gizi, termasuk untuk pencegahan stunting. “Daun kelor sangat luar biasa, banyak vitamin dan gizi. Bisa menjadi sayur, bahkan bermanfaat sebagai anti-stunting,” tambahnya.Rudy juga menyoroti pentingnya aksi kecil seperti mencabut paku dari pohon-pohon di lingkungan kampus UKI. “Kita ingin merawat, agar pertumbuhan pohon tetap optimal,” ujarnya.Suara Mahasiswa: Kelor untuk Masa DepanSemangat serupa juga disampaikan oleh perwakilan mahasiswa, Alen Semzola Purba, Ketua Program Pengabdian kepada Masyarakat dari Prodi Manajemen Pajak Angkatan 2023. Alen mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat langsung dalam kegiatan yang berdampak nyata terhadap lingkungan.“Kami sepakat menanam pohon yang berguna. Kelor ini banyak manfaatnya, untuk jantung, kanker, dan lainnya. Ini bukan hanya untuk lingkungan kampus, tapi juga untuk kesehatan masyarakat,” ujarnya.Selain fungsi ekologis seperti menyerap karbon dan mengurangi polusi udara, Alen juga melihat potensi pohon kelor sebagai sumber ketenangan psikologis bagi mahasiswa. “Kalau sudah besar, pohon ini bisa menjadi tempat bersantai mahasiswa yang sedang stres. Sangat penting untuk kenyamanan kampus,” tambahnya.Dalam proposal kegiatan yang dibuat kelompoknya, Alen menyebutkan bahwa aksi ini bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga sosial dan edukatif. Ia berharap gerakan serupa bisa dilakukan di lahan-lahan kosong di luar kampus untuk mengurangi risiko bencana seperti longsor, serta mengedukasi masyarakat tentang manfaat pohon kelor.Langkah Kecil, Dampak BesarKegiatan ini menjadi bagian dari implementasi nyata nilai-nilai kebangsaan dalam konteks kekinian, khususnya melalui pendekatan green economy yang mengedepankan keberlanjutan. Rudy Sondang berharap kegiatan ini menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat.“Air Quality Index di Jakarta dan Indonesia pada umumnya sudah berulang kali tidak sehat. Mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya bicara teori,” tegasnya.Dengan semangat kolaboratif antar fakultas dan orientasi pada perubahan jangka panjang, kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan kebangsaan tidak harus melulu di ruang kelas, tetapi bisa diwujudkan secara konkret dan berdampak luas—mulai dari kampus UKI, hingga ke masyarakat luas.sumber : radiopelitakasih.com
Baca Selengkapnya
Menu
Profil
Riwayat