Multimedia

Seni dan Musik

Tentang Jurusan

Ini dia info lengkap tentang jurusan impianmu. Yuk, kenalan lebih dekat!

Jurusan ini cocok untuk kamu yang menyukai hal berbau teknologi dan animasi. Jurusan multimedia memfokuskan pada pemanfaatan berbagai elemen media, termasuk teks, grafis, audio, video, dan interaktivitas, untuk menciptakan pengalaman multimedia yang kaya dan beragam. Pada jurusan multimedia kamu akan mempelajari cara merancang, mengembangkan, dan menggabungkan elemen-elemen tersebut untuk menciptakan konten yang dapat dinikmati dan digunakan oleh audiens yang luas. Contoh hasil karya yang dihasilkan seperti musik, game, dan film.
Jurusan multimedia mencakup berbagai keterampilan teknis, seperti desain grafis, produksi video, pengembangan web, animasi, dan pengolahan audio. Selain itu, kamu juga akan belajar memahami prinsip-prinsip desain, interaksi manusia dan komputer, serta konsep-konsep kreatif dalam menciptakan pengalaman multimedia yang efektif.
Lulusan jurusan Multimedia memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana media dapat digunakan untuk berkomunikasi, menghibur, dan memberikan informasi dengan cara yang menarik. Lulusan dari jurusan multimedia bisa berkarir dalam industri hiburan, produksi konten digital, pemasaran, pembelajaran online, dan berbagai sektor lain yang memanfaatkan kekuatan media digital.

Prospek Karier

Sudah terbayang mau jadi apa setelah lulus? Ini beberapa pilihan karier yang bisa jadi pilihanmu.

Lihat Karier Lainnya

Yuk ikuti Tes Potensi di Maukuliah.id

Banyak tes yang bisa kamu ikuti untuk mengetahui potensi dirimu. Yuk, ikuti tesnya!
Mulai Tes Sekarang

Rekomendasi Kampus

Temukan kampus yang banyak diminati dengan reputasi baik, lulusan berkualitas, dan prospek kerja yang cerah

university
Swasta
logo
Politeknik Tempo
Politeknik Tempo Jakarta didirikan oleh PT Tempo Inti Media Tbk., bersama para tokoh pendidikan, bisnis, dan industri melalui Yayasan Rumah Edukasi Tempo. Pendirian politeknik ini didasari oleh keinginan untuk ikut serta mengatasi kesenjangan (gap) yang terus terjadi antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja. Jumlah lulusan perguruan tinggi melimpah, kesempatan kerja sebetulnya juga cukup banyak. Sayangnya, tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi masih besar. Rendahnya keterampilan dan kemampuan teknis seringkali menjadi ganjalan dunia kerja untuk merekrut lulusan perguruan tinggi. Selain itu, pendirian Politeknik Tempo juga diilhami cita-cita agung yang tertera dalam UUD 1945: "...memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa..." Pemerintah tak mungkin sendirian menanggung tugas mulia itu. Atas dasar beberapa alasan tersebut, Yayasan Rumah Edukasi Tempo membangun sebuah perguruan tinggi yang diharapkan mampu menjawab tantangan kesenjangan itu atau yang kita kenal dengan istilah "Link & Match". Karena itulah, bentuk politeknik yang dipilih, bukan universitas atau institut. Sistem pembelajaran politeknik yang 60 persen praktik terbukti andal untuk melahirkan lulusan yang punya keahlian teknis disamping pengetahuan teoritis. Dengan latar belakang pengalaman bisnis di industri media selama 50 tahun, dan sokongan para tokoh yang sudah malang melintang di dunia pendidikan, bisnis, dan industri, Politeknik Tempo berharap dapat menularkan pengetahuan dan best practices kepada para calon mahasiswa. Itu sebabnya, tiga program studi yang kami pilih berkaitan erat dengan bisnis Tempo Inti Media karena kami memiliki pengalaman dan kompetensi, yakni: Desain Media, Produksi Media, dan Manajemen Pemasaran Internasional. Kompetisi, perkembangan sebuah perusahaan atau lembaga, bisnis atau produk baru, aksi-aksi korporasi, terutama juga krisis yang tak jarang menerpa sebuah perusahaan atau lembaga pemerintah, memerlukan solusi komunikasi total, tidak hanya dalam bentuk konvensional, tapi tentu saja juga dalam platform digital. Tidak hanya dalam bentuk teks, tapi juga video, infografik, motion graphics, atau videografik. Kami ingin mahasiswa Politeknik Tempo mampu menangkap peluang bisnis seperti itu, juga bagi mereka yang ingin membangun usaha sendiri. Dunia bisnis saat ini juga sudah sangat terdisrupsi oleh kemajuan teknologi digital, dan pada saat yang sama, pasar atau konsumen kian didominasi kaum milenial dan Gen Z yang sejak lahir sudah sangat karib dengan dunia digital. Informasi, hiburan, games, keuangan, dan sebut apa saja, semuanya sudah serba digital dan bisa diunduh dengan mudah melalui gadget kita, baik smartphone atau tablet. Konsumen makin terbiasa dengan e-commerce atau uang elektronik. Politeknik Tempo Jakarta hadir memberikan solusi bagi kaum muda yang berpikir jauh ke depan, kreatif, mandiri, dan siap kerja.
university
Negeri
logo
Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang lahir berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009. Pada Perpres tersebut ditetapkan bahwa mulai 1 Januari 2010 Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) berubah menjadi Institut Seni Indonesia (ISI), kemudian 17 Juli 2010 ISI Padangpanjang diresmikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Prof. Dr. Fasli Jalal, P.hd. Pada saat itu Wamendiknas mengangkat Prof. Dr. Daryusti, M.Hum. sebagai Pj. Rektor, Andar Indra Sastra, S.Sn., M.Hum. sebagai Plt. Pembantu Rektor I, Lazuardi, S.Kar., M.Hum. sebagai Plt. Pembantu Rektor II, dan Martarosa, S.Sn., M.Hum. sebagai Plt. Pembantu Rektor III. Sejarah kelahiran ISI Padangpanjang didahului dengan berdirinya ASKI Padangpanjang (1965) melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 1965 tanggal 22 Desember 1965. Kelahiran ASKI ini didasari Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 32 beserta penjelasannya. Mengingat potensi yang ada di Sumatera Barat, timbul gagasan dari pemuka masyarakat dan para seniman untuk menghidupkan serta mengembangkan kebudayaan khususnya masalah kesenian dengan mendirikan KOKAR A dan B. KOKAR A, kemudian menjadi Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI).ASKI Padangpanjang resmi berubah status menjadi STSI Padangpanjang 15 Juni 1999 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 56 tahun 1999 yang diresmikan 4 Desember 1999 oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas, Prof. Dr. Satriyo Sumantri Brojonegoro. Seiring dengan perubahan dari Akademi menjadi Sekolah Tinggi, juga terjadi perubahan Pola Ilmiah Pokok (PIP) dari Kesenian Minangkabau menjadi Seni Rumpun Melayu. Perubahan itu menuntut perkembangan segala aspek yang berhubungan dengan kualitas dan kuantitas pendidikan. Kehadiran STSI Padangpanjang merupakan satu-satunya perguruan tinggi seni di Sumatera. ASKI Padangpanjang, pada awalnya, hanya mempunyai dua Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Seni Karawitan dan Prodi Seni Tari, kemudian dilengkapi dengan Prodi Musik. Setelah menjadi STSI ditambah 2 Prodi lagi, yakni Prodi Seni Kriya dan Seni Teater yang telah dirintis sejak tahun 1997. Tahun akademik 2001/2002,STSI Padangpanjang resmi membuka Prodi Seni Musik berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor: 06/Dikti/Kep/2001 tanggal 09 Januari 2001. Prodi Seni Kriya dan Teater dengan izin penyelenggaranya dimulai tahun akademik 2003/2004 berdasarkan surat Dirjen Dikti Nomor: 2271/D/T/2003 tanggal 05 September 2003. Prodi Seni Karawitan dan Seni Tari telah lebih dahulu mendapatkan izin dari Dirjen Dikti dengan surat Nomor: 384/DIKTI/Kep/1998.Sejak tahun akademik 2006/2007 STSI Padangpanjang membuka Prodi Televisi berdasarkan surat Dirjen Dikti Nomor: 3715/D/T/2006 tanggal 20 September 2006 dan Prodi Seni Murni berdasarkan surat Dirjen Dikti Nomor: 161/D/T/2007 tanggal 29 Januari 2007. STSI Padangpanjang juga telah memiliki Program Pascasarjana berdasarkan surat Direktur Akademik Dirjen Dikti Nomor 2102/D2.2/2008 tanggal 21 Agustus 2008.
Lihat Kampus Lainnya
Menu
Profil
Riwayat